Kamis, 28 April 2016

Laporan Pembuatan Kecap




LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM PEMBUATAN KECAP

Disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas
Pembelajaran Proses Industri Kimia




Disusun Oleh :

         Shabrina Ulfa Talitha  (26)



PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANEJEMEN, TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI REKAYASA
Jalan HOS Cokroaminoto No. 161 Telp. (0334) 881866 Fax. (0334) 881866
LUMAJANG 67311

2015





 
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunianya, saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan materi ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan  kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan laporan ini, serta teman – teman yang memberikan dukungan baik berupa moral maupun moril dalam penyelesaian laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, karena sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu yang saya miliki dan kami juga hanyalah manusia biasa. Tak ada manusia yang luput dari kesalahan, begitupula dengan saya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu saran dan kritik dari pembaca sangat saya harapkan demi kelancaran dalam pembuatan laporan berikutnya dan juga untuk menambah wawasan saya dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan juga bagi para pembaca serta teman – teman pada umumnya.

Lumajang, 12 November 2015




DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang.................................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
1.3  Tujuan ................................................................................................................................ 2
1.4  Manfaat............................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 3
2.1 Dasar teori........................................................................................................................... 3
A.    Kecap......................................................................................................................  3
B.     Fermentasi Kedelai (koji)...................................................................................... 3
C.     Fermentasi Larutan Garam ................................................................................. 4
D.    Bumbu Dapur.........................................................................................................  5
BAB III METODELOGI PERCOBAAN..............................................................................  7
3.1 Alat dan Bahan................................................................................................................... 7
3.1.1 Alat........................................................................................................................ 7
3.1.2 Bahan.................................................................................................................... 7
3.2 Cara Kerja........................................................................................................................... 7
3.3 Diagram Alir....................................................................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................... 9
4.1 Hasil Pengamatan............................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan........................................................................................................................ 9
BAB V PENUTUP................................................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 10
5.2 Saran................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 11



 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kecap adalah pelengkap makanan dan masakan yang hampir setiap hari dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dinegara kita. Komposisi kecap umumnya terdiri dari 69% protein, 1% lemak, 9% karbohidrat dan 53% air. Besarnya kadar protein biasanya digunakan sebagai kriteria penentuan mutu kecap. Pada awalnya kecap dibuat orang dari bahan baku kedelai. Kecap dari kedelai ini sangat digemari karena cita rasa yang sangat nikmat. Perkembangan tekn ologi membuat kecap yang tak kalah nikmatnya dengan kedelai yaitu air kelapa. Kecap air kelapa bila dilihat dari performa dan warnanya persis sama dengan kecap kedelai. Tetapi teksturnya agak sedikit kasar oleh karena rempah- rempah bumbunya kadang tidak teracik secara halus seperti halnya kecap kedelai yang di produksi oleh pabrik besar.tetapi aroma dan flafournya tidak kahalh nikmat dan menarik.
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga, bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan kecap ini. Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika. Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa benda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian. Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru sebagai contoh produksi insulin.
                   Fermentasi adalah bentuk pengawetan makanan secara modern. Umumnya bahan makanan yang akan diawetkan akan mengalami proses pengubahan karbohidrat menjadi alkohol. Proses tersebut dipengaruhi oleh enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Umumnya bahan makanan yang diawetkan ditaburi dengan ragi, kemudian disimpan dalam keadaan lembab tanpa sinar matahari. Beberapa contoh proses fermentasi sering digunakan dalam pembuatan tempe, tape, tahu, kecap, tauco, dan lain-lain . Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillusoryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama – sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana cara pembuatan kecap?
2.      Bahan apa saja yang diperlukan untuk pembuatan kecap?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan kecap
2.     Untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam proses pembuatan kecap
3.      Untuk meningkatkan nilai tambah air tempe menjadi produk yang nilai jualnya tinggi

1.4  Manfaat
Untuk mengetahui cara pembuatan kecap yang baik dan benar.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
A.    Kecap
Kecap adalah cairan kental yang banyak mengandung protein diperoleh dari rebusan kedelai yang telah diragikan (difermentasi) dan ditambah dengan gula, garam, dan bumbu-bumbu.. Pada proses pengolahan kecap ini menggunakan bahan dasar kedelai. Kedelai berbiji hitam lebih disukai oleh produsen kecap karena dapat memberi warna hitam alami pada kecap yang diproduksi. Salah satu kriteria untuk menentukan mutu kecap adalah pada kadar proteinnya. Berdasarkan rasa dan kekentalannya, kecap dibagi menjadi dua macam, yaitu kecap asin agak encer dan kecap manis yang lebih kental. Proses pembuatan kecap asin dan manis hampir sama. Perbedaannya adalah pada akhir proses, yaitu terdapat penambahan gula dan bumbu-bumbu (rempah-repah) pada pembuatan kecap manis, sedangkan pada kecap asin tidak ada penambahan gula. Mikroba yang terlibat dalam pembuatan kecap adalah Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Zygosaccharomyces dan Lactobacillus Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Fermentasi terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai 20%.
Proses pembuatan kecap pada prinsipnya terdiri dari :
a. Fermentasi kedelai (Koji)
b. Fermentasi di dalam larutan garam (moromi)
c. Ekstraksi, filtrasi dan pemasakan (penambahan bumbu)



B.      Fermentasi Kedelai (Koji)
Hidrolisis komponen kompleks kedelai oleh jamur atau lebih sering disebut fermentasi kedelai merupakan tahap yang penting dalam pembuatan kecap, taucho serta produk fermentasi yang lain dengan bahan dasar kedelai. Proses ini disebut sebagai pembuatan koji. Selama proses pembuatan koji terjadi perombakan senyawa kompleks biji kedelai secara ensimatis. Enzim yang penting adalah enzim protease yang akan menghidrolisis protein kompleks yang tidak larut menjadi polipeptida, peptide dan lebih lanjut menjadi asam amino. Jamur adalah mikrobia aerob yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Fermentasi jamur pada pembuatan kecap dengan jumlah oksigen yang kurang menyebabkan pertumbuhan jamur terhambat. Bahkan apabila kondisinya benar-benar anaerob akan tumbuh bakteri anaerob penghasil racun. Adanya oksigen yang berlebihan juga merugikan, karena akan menyebabkan permukaan biji kedelai cepat menjadi kering sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Suhu fermentasi yang baik untuk fermentasi jamur adalah 23-35°C.

C.     Fermentasi Larutan Garam
Pada akhir fermentasi kapang, saat campuran tempe dan garam. Kandungan garam yang tinggi dalam fermentasi ini akan menghambat pertumbuhan kapang kecap dan akan membantu pertumbuhan bakteri dan khamir yang toleran terhadap garam. Pertumbuhan bakteri ini akan menghasilkan sedikit asam laktat yang akan meningkatkan keasaman larutan. Keasaman yang muncul akan membantu pertumbuhan khamir yang akan menghasilkan flavor, aroma dan sedikit alkohol. Faktor paling kritis dalam fermentasi ini adalah konsentrasi garam. Kadar garam kurang dari 16% akan mengakibatkan tumbuhnya organisme perusak, sedang jika terlalu tinggi akan mengakibatkan munculnya rasa garam. Oleh sebab itu untuk menghasilkan kecap yang tidak diganggu organisme perusak maupun munculnya cita rasa bergaram, konsentrasi yang dianjurkan adalah 18-25 %. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan atau pengendalian proses dalam proses fermentasi kecap diantaranya:
·         Kedelai (tempe)
     Kedelai dengan kandungan protein tinggi merupakan bahan dasar yang baik untuk pembuatan kecap. Penggunaan bahan dasar kedelai bebas lemak selain harganya lebih murah, juga dapat memperpendek waktu fermentasi garam.
·      Waktu dalam melakukan fermentasi kapang
Apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu cepat maka enzim yang dihasilkan oleh kapang akan berkurang dan komponen-komponen pembentuk cita rasa pada kecap tidak terbentuk. Sedangkan apabila fermentasi kapang berlangsung terlalu lama, maka akan terjadi sporulasi dari kapang dan akan terbentuk amoniak yang berlebihan sehingga akan dihasilkan produk yang kurang enak dan berbau busuk.
·         Konsentrasi garam
Konsentrasi garam yang optimal antara 20-22% berpengaruh terhadap hidrolisis protein dalam fermentasi garam dan kecepatan asam laktat dan asam organik.
·      Pengadukan dan penjemuran
Selama proses fermentasi garam, setiap hari dilakukan penjemuran. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan terutama mikroba pembusuk. Selain itu adalah untuk menyeragamkan kandungan garam pada campuran.
·      Pengaturan suhu
Pengaturan suhu dalam proses fermentasi garam sangat penting. Suhu yang paling baik untuk proses fermentasi ini, adalah 40,50°C. Itu alasan juga mengapa dilakukan proses penjemuran, karena kalau disimpan pada suhu ruang, maka itu adalah momen yang baik untuk bakteri patogen tumbuh.

D.    Bumbu Dapur
·         Gula Singkong
Gula Singkong adalah gula hasil fermentasi pati singkong sehingga menghasilkan fruktosa cair dengan tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibanding sukrosa. Dengan 1 gram sruktosa singkong menghasilkan 3 kalori atau lebih rendah 1 kalori dibanding sukrosa (gula pasir) dan keunggulan lainnya adalah tidak mengandung Aspratam (pemanis buatan), murni dari fruktosa.
·         Gula Merah
Gula Merah adalah jenis gula yang dibuat dari Nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon keluarga Palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah berbentuk cetakan batangan silinder, cetakan setengah bola, dan bubuk cura atau disebut sebagai gula semut. Gula jawa dihasilkan dari Nira kelapa yaitu cairan bening yang terdapat didalam mayang kelapa yang pucuknya belum membuka kemudian ditoreh oleh para petani penderes.
·         Bawang Putih
Bawang Putih adalah nama tanaman dari Genusallium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Bawang putih digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan. 
·         Kluek/Kepayang
Keluek/Kepayang adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur yang memberikan warna hitam. Bijinya yang memiliki salut biji yang bisa dimakan, bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi.
·         Serai
Serai adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.
·         Bawang Merah
Bawang Merah adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan Dunia. Bagian yang sering digunakan adalah umbi, daun serta tangkai, bunganya digunakan sebagai bumbu penyedap rasa.
·         Lengkuas/Laos
Lengkuas/Laos adalah jenis tumbuhan umbi-umbian yang digunakan sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. 






BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat                                                         3.1.2 Bahan
1.   Panci                                                                        1. Tempe
2.   Baskom                                                        2. Garam
3.   Pengaduk kayu                                            3. Ketumbar
4.   Neraca digital                                               4. Bawang putih
5.   Kain saring                                                   5. Kluwek
6.   Corong                                                         6. Serai
7.   Botol                                                                        7. Kunir
8.   Mortal dan Pastle                                         8. Gula merah
9.   Blender                                                        9. Gula singkong

3.2 Cara Kerja
1.      Buat fermentasi tempe dengan air garam ( air 600 ml, garam 120 gr dan tempe 120 gr) kurang lebih satu minggu dijemur dan ditutup kain saring
2.      Setelah tumbuh jamur lalu saring ( diambil airnya )
3.      Lalu masukkan gula singkong dan gula merah , panaskan sampai mendidih
4.      Haluskan bumbu-bumbu dapur masukkan dalam kain ( dibungkus )
5.      Masukkan bumbu ke panci dengan air fermentasi tempe sampai mendidih lagi
6.      Setelah dingin dikemas kedalam botol

3.3 Diagram Alir
·     
Tempe + lart.garam
 
Garam
 
Tempe
 
Fermentasi tempe
 
Potong kecil                                                                        + Air
Hasil fermentasi
 
Potongan tempe
 
Larutan garam
 
                                             Fermentasi




·      Cara memasak
 



Disaring                                   masukkan                                                 haluskan




 


                                                                            Tunggu dingin
                                                                             Masukkan botol
Kemasan kecap
 
 



















BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Hasil Pengamatan
Komponen
Mutu
Rasa
Normal
Warna
Normal
Bau
Normal
Kenampakan
Normal

4.2  Pembahasan
Hasil Praktikum ini tentang pembuatan kecap dari air fermentasi tempe. Dalam proses ini dilakukan proses pemanasan untuk memasakkan air fermentasi tempe dengan bumbu-bumbu agar tercampur rata. Setelah bumbu tercampur masukkan gula yang terbuat dari singkong yang sebelumnya saya telah membuatnya. Kecap yang saya buat adalah kecap asin karena banyaknya kandungan air garam di dalam fermentasi tersebut sehingga membuat rasa asinnya yang sangat pekat meskipun sudah ditambahkan gula merah dan gula singkong yang telah saya buat.













BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum saya maka saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Melaksanakan aktivitas produksi kecap air fermentasi tempe berdasarkan sekmen pasar kalangan pasar kebawah
2.      Tahap proses kecap air fermentasi tempe adalah  ditimbang, dipanaskan dan dimasukkan ke dalam botol.

5.2  Saran
Untuk memperhatikan kualitas produk yang diinginkan maka saya memberi saran :
1.      Menggunakan bahan yang berkualitas baik
2.      Meningkatkan kebersihan tempat praktikum 
3.      Memberikan bumbu dapur secukupnya saja, agar rasanya enak












DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M dan Mita W, Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna. 1991. Hal 122-125. Jakarta : Akademika Pressindo.
Anonim. 2007. Pengolahan Limbah Industri Pangan. Jakarta: Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian.
Budi Santoso, Hieronymus. 1994. Kecap Dan Taucu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.
E.M, Sudigdo. 1983. Kedelai Dijadikan Lebih Bergizi Cetakan Ke Dua.Bandung : Tarate.
Masyarakat Atas Kelestarian Kualitas Lingkungan Hidup, 1975. 3 hal Cara pembuatan kecap. Jakarta : Proyek Peningkatan kesadaran.
Soedjarwo, E. Kecap kecipir. Jakarta : PT. Penebar Swadaya, 1982. 16 hal.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar